Semangat Belajar adalah nomor 1

Senin, 01 November 2010

PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

  Kegiatan Perekonomian 
  Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuasakan kebutuhan merupakan suatu akibat dari proses perkembangan secara historis dalam jangka panjang. Dalam suatu masyarakat primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani/bercocok tanam di daerah-daerah yang dianggap subur. Jadi penghidupan ekonominya masih berupa rimah tangga tertutup atau belum terjadi pertukaran.

  Setelah meniggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup lebih baik. Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan barang atau peralatan yang dibutuhkan sehingga dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lain dari tetangganya. Jadi system perekonomian yang ada masih dilakukan secara barter. Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan sistem ini. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi jenis barang saja. Bentuk pengkhususan ini disebut spesialisasi (pengebaran secara horizontal).

  Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi, yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk.

  Selain proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentarsi) di mana masing-masing secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam suatu perusahaan disebut integrasi (penyatuan secara vertical).

  Menurut asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha, seperti sinar matahari untuk keperluan penerangan, air hujan untuk minum dan penyubur tanaman, dan sebagainya. Barang-barang semacam ini disebut barang bebas (free goods).

  Barang-barang yang dapat diperoleh melalui suatu proses kegiatan (ekonomi) dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu :
     1. Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan, dan
     2. Barang industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung  produksi barang konsumsi.

 Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :
     1. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipkai berkali-kali,dan
     2. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan, yang dapat dipakai sekali atau beberapa kali saja.

Sistem Perekonomian 
   Sistem ekonomi di setiap Negara berbeda-beda, ada yang menggunakan system secara mutlak atau dengan system campuran. System ekonomi dapat dikelompokan menjadi 4 kriteria.

       a. Kapitalisme Kapitalisme
           merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk pemerintahan. Dalam sistem ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemuadian. Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan. Kebebasan semacam ini disebut laissez faire. Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan yang lain, secara relative dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah kurang efisien. Keluarnya dari persaingan (karena kalah) ini disebut tangan tidak kentara.

       b. Sosialisme Sosialisme 
           dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. Sistem sosialisme memiliki kesamaan dengan sistem kapitalisme, tetapi dalam sistem ini pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-individu kepada kebutuhan masyarakat. Negara yang menganut sistem ini adalah Inggris, Belanda, Spanyol, Australia, Perancis dan Portugis.

      c. Fasisme Fasisme 
          juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya diktaktor). Dalam fasisme juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri. Negara yang menganut sistem ini adalah Utopia, Negara-negara Eropa Barat.

      d. Komunisme Komunisme 
          juga merupakan sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahn. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh Negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Seperti fasisme, kebebasan politik diawasi secara ketat. Negara yang menganut sistem ini adalah RRC, Kuba, Laos, Vietnam, Korea Utara, dan Yaman Selatan.

 Sistem Perekonomian Pancasila
   Beberapa tahun terakhir ini, banyak terjadi silang pendapat antara para ilmuan dan pemerintah dalam system ekonomi pancasaila. Apakah mutlak digunakan untuk Negara Indonesia atau tidak. Dari beberapa ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah mada dapat disimpulkan sebagai berikut:
  •   Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi yaitu social dan moral
  •   Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan social (egalitarian) yang sesuai dengan azas-azas kemanusiaan. 
  •   Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh. 
  •   Kebijakan harus dilandasi jiwa nasionalisme.
  •   Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian. 
  Pengertian Industri dan Bisnis
  Perusahaan dapat bertindak sebagai perantara antara sumber factor produksi dan konsumen. Yang meliputi saran, organisasi dan lembaga. Dalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian, yaitu :
     • Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti parbrik
     • Perusahaan yang dimiliki satu tempat kerja atau lebih
     • Industri

   Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai untuk mengukur pertumbuahan ekonomi, didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun di sebuah negara tertentu. Adanya usaha-usaha yang menekannkan pada prinsip-prinsip dasar seperti :
     1) Efisiensi
     2) Prestasi
     3) Pendekatan yang rasional
     4) Manajemen
     5) Hubungan-hubungan yang formal, dan sebagainya.

  Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi:
  • Perdagangan ( melalui pedagang ) 
  • Pengangkutan ( degan alat transport ) 
  • Penyimpanan (sampai barang terjual ) 
  • Pembelanjaan ( melalui bank atau kreditur) 
  • Pemberian informasi (dengan promosi ) 
   Pengertian Ekonomi
    Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dang mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Dari definisi diatas ada lima unsur penting, yaitu: produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.
  • Organisasi 
Organisasi berasal dari kata organ( sebuah kata dalam bahasa yunani ) yang berarti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti, manusia, bahan-bahan, dan sebagianya timbul karena keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, efekti dan dapat hidup sebagai mana mestinya.
  • Produksi 
Dalam organisasi tersebut diatas memungkinkan dilakukanya aktivasi produksi, yaitu semua usaha yang ditunjukan untuk menciptakan atau menaiikan faedah (utility)
        1. Produksi langsung
            Produksi langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung yang meliputi
  • Produksi primer ( ekstraktif) Ialah usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam seperti : pertanian 
  • Produksi sekuder Ialah usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain seperti: pembuatan kapal, gedung dan sebagainya.
        2. Kegiatan yang membantu produksi langsung
            Selain produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut produksi tersier. Ini meliputi: perdagangan ( perdagangan besar, perdagangan kecil, impor dan ekspor ) dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.

        3. Produksi tidak langsung
            Produksi tidak langsung ini tidak menaikan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmuwan, polisi, dan sebagainya.

    Menggunakan dan mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi
     Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan dalam:
  1. Manusia
  2. Uang
  3. Material
  4. Metode
    Kebutuhan
    Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagaian saja. sedang yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misal, perusahaan Roti hanya dapat memenuhi kebutuhan makan saja.

     Cara yang menguntungkan
     Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan haruslah menggunaan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara-cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Pemborosan dan cara-cara yang kurang menguntungkan sebaiknya dihindari.
  • Bidang Operasi 
          Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan ( manufaktur ), perakitan ( assembling ), perdagangan ataupun bidang jasa

  • Alat Produksi
           Alat produksi digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat Produksi  yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan ataupun jasa. Hotel misalnyya, tidak memiliki alat-alat Produksi untuk pengolahan ataupun perakitan.
  • Tujuan Perusahaan
           Tujuan perusahaan ini sangat bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan. tujun yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah bermacam-macam.

    Faktor-faktor yang menentukan iklim bisnis
    
  • Investasi
          Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persediaan. uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian.
  • Tabungan
          Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-lemahnya multiplier tersebut. semakin banyak tabungan, berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang.
  • Pemerintah
          Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. pemerintah dapat menjamin uang membelanjai kegiatanya. dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterima. jika ini terjadi, maka ini terjadi defisit. Pemerintah Melalui baik Kebijakaan "fiskal" atau "moneter", dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
  • Kebijakan Fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan pajak.
  • Kebijakan Moneter Berkaitan dengan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.
    Problema bisnis yang dihadapi saat ini
  • Inflasi
          Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomia
  • Produktivitas
          Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas tidak hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang baik
  • Pengangguran
    
           Tingkat pengangguran di indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data-data yang akurat. bersamaan dengan resesi yang terjadi pada akhir-akhir ini, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka. sebagai akibatnya turunya penghasilan ( dari penjualan ) secara drastis.
Daftar Pustaka

1. Sukotjo, Ibnu W, SE. Pengantar Bisnis Modern.Yogyakarta : Liberty Yogyakarta. 1988
2. Allen, Louis A. Manegement and Organization. Tokyo : McGrawhill kogakusha Ltd. 1972
3. Dharmmesta, Basu Swastha. Azas-Azas Manajemen Modern. Yoyakarta : Penerbit Liberty. 1984

Tidak ada komentar:

Posting Komentar